Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan dalam Mengelola Keuangan

Diterbitkan tanggal 29 Oct 2024 Oleh Anna

Sesuatu yang kamu inginkan, belum tentu kamu butuhkan. Begitu juga sebaliknya. Padahal, kebutuhan harus lebih diprioritaskan, terutama saat membuat anggaran keuangan. Berikut adalah perbedaan antara keduanya dan cara membuat anggaran berdasarkan perbedaan tersebut.

Salah satu aspek yang paling menantang, tetapi juga paling penting dalam membuat anggaran adalah mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan.

Berikut adalah perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, contoh-contohnya, serta cara menghitungnya. Baca sampai selesai, ya.

Kebutuhan adalah item-item dalam anggaran keuangan yang diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan, baik fisik, emosional, mental, atau finansial. Jika kamu berhenti membelanjakan uang untuk barang-barang ini, maka akan ada konsekuensi negatif pada dirimu.

Sebaliknya, keinginan adalah barang-barang yang dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi tidak sepenuhnya diperlukan, seperti gadget, pakaian modis, dan lainnya. Membatasi pengeluaran untuk barang-barang yang akan memenuhi keinginan kamu, mungkin akan terasa tidak nyaman, tetapi ini adalah salah satu aspek penting agar dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.

Meski sudah jelas, tetapi ada beberapa area abu-abu saat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Misalnya saja makanan. Kita semua setuju bahwa makanan adalah kebutuhan. Namun, ada perbedaan antara menghabiskan uang Rp350 ribu untuk membeli bahan makanan selama seminggu dengan Rp450 ribu hanya untuk makan satu kali direstotan all you can eat. Dalam kasus ini, membeli bahan makanan adalah kebutuhan, tetapi makan di restoran all you can eat adalah keinginan.

Kebutuhan finansial adalah pengeluaran penting yang diperlukan untuk memenuhi standar hidup dasar. Contohnya adalah:

  • Kewajiban utang, seperti kartu kredit atau cicilan lainnya
  • Biaya kesehatan
  • Tempat tinggal
  • Bahan makanan
  • Transportasi
  • Utilitas, seperti air, listrik, telepon, dll
  • Kebutuhan anak
  • Pakaian
  • Perlindungan

Meskipun dapat meningkatkan kualitas hidup, tetapi keinginan harus dikelola dalam batasan anggaran. Contoh keinginan adalah sebagai berikut:

  • Makan di luar
  • Hiburan
  • Kegiatan rekreasi
  • Pembelian yang tidak penting, seperti gadget di luar yang dibutuhkan untuk pekerjaan dan komunikasi dasar atau pakaian bermerek
  • Layanan streaming dan langganan
  • Traveling
  • Keanggotaan gym
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat anggaran keuangan pribadi dengan lebih baik.
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menuliskan semua pengeluaran. Ambil contoh beberapa bulan ke belakang untuk melihat data pasti semua pengeluaran yang dikeluarkan. Tuliskan semua pengeluaran dan jumlahnya.
Setelah memiliki catatan pengeluaran yang biasanya dikeluarkan dari satu bulan ke bulan berikutnya, mulai kelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu kebutuhan dan keinginan.
Kamu mungkin perlu memeriksa kembali biaya-biaya yang telah diklasifikasikan sebagai pengeluaran dan pastikan bahwa itu benar-benar kebutuhan, bukan keinginan. Tinjau kembali biaya-biaya ini dan tanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar tidak mungkin hidup tanpa produk atau layanan yang bersangkutan.
Setelah memilah pengeluaran untuk kebutuhan dan keinginan secara efektif, kamu dapat memeriksa pengeluaran mana yang dapat dihilangkan atau dibatasi. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa menabung lebih banyak di akhir bulan sehingga bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat.

Selama kamu memiliki uang yang cukup untuk membelanjakan semua kebutuhan, tidak ada cara yang benar atau salah untuk membuat anggaran berdasarkan perbedaan kebutuhan dan keinginan.

Namun salah satu metode yang populer untuk mengelola anggaran keuangan adalah 50/30/20. Metode ini memungkinkan kamu untuk mengalokasikan pengeluaran berdasarkan besaran presentase masing-masing pos, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan
  • 30% untuk keinginan
  • 20% untuk tabungan dan utang

Berikut adalah contoh anggaran untuk pendapatan tetap sebesar Rp6 juta berdasarkan aturan 50/30/20.

Total: Rp3 juta

  • Kontrak rumah atau sewa kos:: Rp1,5 juta
  • Utilitas (listrik, air, gas): Rp300 ribu
  • Bahan makanan: Rp600 ribu
  • Transportasi (angkutan umum, bensin, perawatan): Rp450 ribu
  • Asuransi kesehatan atau BPJS: Rp150 ribu

Total: Rp1,8 juta

  • Makan di luar: Rp400 ribu
  • Hiburan (film, konser, layanan streaming): Rp200 ribu
  • Belanja (pakaian, gadget): Rp600 ribu
  • Traveling: Rp400 ribu

Total: Rp1,2 juta

  • Dana darurat: Rp400 ribu
  • Tabungan pensiun: Rp400 ribu
  • Pembayaran utang (kartu kredit, pinjaman): Rp400 ribu

Total Pengeluaran: Rp6 juta

Mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah hal yang mendasar dalam manajemen keuangan.  Saat kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang keduanya, kamu akan selangkah lebih dekat menuju kemerdekaan finansial.

Sumber : www.allianz.co.id